“MENYATUKAN PERBEDAAN DALAM BINGKAI BHINEKA TUNGGAL IKA” MAN INSAN CENDEKIA BENGKULU TENGAH GELAR KEGIATAN SOSIALISASI MODERASI BERAGAMA

Bengkulu Menindaklanjuti Keputusan Dirjen Pendis No 7272 Tahun 2019 Tentang Pedoman Implemantasi Moderasi Beragama pada Pendidikan Islam, Senin 27/06/2022 MAN Insan Cendekia gelar Sosialisasi Moderasi Beragama yang diikuti oleh 30 peserta dari unsur pendidik dan tenaga kependidikan MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah yang digelar di aula Xtra Hotel Bengkulu.
Imam Ghozali selaku Kepala Madrasah dalam sambutannya menyampaikan kegiatan sosialisasi ini merupakan salah satu upaya madrasah agar terciptanya toleransi dan kerukunan di kalangan pendidik dan tenaga kependidikan MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah dengan harapan kegiatan ini dapat memberikan pemahaman kepada pendidik dan tenaga kependidikan untuk lebih moderat, berpemikiran yang adil dan menghargai perbedaan. “Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan meningkatkan dan mempererat kerukunan intern dan antar umat beragama, meskipun dalam skala sosialisasi, kedepannya kami akan berupaya menyelenggarakan dalam bentuk kegiatan skala orientasi”. tuturnya
Kegiatan sosialisasi yang diketuai oleh Imam Hanuji, M.Pd, Kons tersebut dibuka langsung oleh Ka.Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, Dr. H. Zahdi Taher, M, HI yang didampingi Ka.Kemenag Kabupaten Bengkulu Tengah. Zahdi Taher dalam sambutannya menyatakan MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah merupakan madrasah pertama yang mengadakan sosialisasi moderasi beragama di Kementerian Agama Provinsi Bengkulu. “Kami mengapresiasi MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah karena menjadi pelopor pelaksanaan kegiatan sosialisasi moderasi beragama ditingkat madrasah se Provinsi Bengkulu” ucapnya
Dr. Pasmah Chandra, S.Pd.I., M.Pd.I dan H. Muhammad Soleh yang didaulat menjadi narasumber dalam kegiatan sosialisasi ini menyampaikan bahwa moderasi beragama sesungguhnya sebuah upaya untuk mengembangkan sikap keberagamaan di tengah berbagai arus ketegangan (constrains), seperti antara klaim kebenaran absolut dan subjektivitas, antara interpretasi literal dan penolakan yang arogan atas ajaran agama, juga antara radikalisme dan sekulerisme. “Komitmen utama moderasi beragama terhadap toleransi menjadikannya sebagai cara terbaik untuk menghadapi radikalisme agama yang mengancam kehidupan beragama itu sendiri dan pada gilirannya berimbas pada keutuhan NKRI”  Ujar Soleh penuh semangat (Humas ICBT).

About Eva Savitri, S.Kom

Check Also

TERIMA LAPTOP, GURU MAN INSAN CENDEKIA BENGKULU TENGAH DITUNTUT MAMPU BERTRANSFORMASI DENGAN KEMAJUAN TEKNOLOGI

Renah Lebar. Bertempat di Aula Xtra Hotel Bengkulu, Senin {27/06/2022)} Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *