Sejarah Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Bengkulu Tengah

Terdapat dua system pendidikan yang selama ini telah berjalan di lingkungan Kementerian Agama, yaitu system persekolahan (madrasah) dan sistem pendidikan berasrama (Pondok Pesantren). Dalam praktek system persekolahan(Madrasah) berorientasi pada penguasaan ilmu pengetahuan umum, sehingga penguasaan ilmu ke-Islamanbelum optimal, sementara system pondok pesantren lebih berorientasi pada penguasaanilmu-ilmu keislaman (Islamic Studies), sehingga penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi kurang optimal. Walaupun sudah ada yang berhasil menyeimbangkannya. Hal tersebut mendorong pentingnya ketersediaan pendidikan yang mampu meminimalisasi kelemahan dari kedua model pendidikan tersebut.
MAN Insan Cendekia (MAN IC) adalah model satuan pendidikan jenjangmenengah yang  memadukan Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan pengayaan pada bidang  ilmu pengetahuan dan  teknologi sebagai ciri khas utamanya. Keunggulan MAN Insan Cendekia dibanding madrasah lainnya adalah: Pertama, pengembangan kurikulum dan pembelajaran mengacu kepada standar mutu di atas standar nasional pendidikan  dan berbasis  keunggulan lokal; Kedua, dikelola berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dengan dukungan pendidik dan tenaga kependidikannya memenuhi kualifikasi yang disyaratkan; Ketiga, fasilitas pembelajaran yang tersedia memenuhi persyaratan kesehatan, keselamatan, kenyamanan, dan keamanan; Keempat, peserta didik wajib tinggal di asrama (Asrama Insan Cendekia) yang dikelola secara profesional; Kelima, mewajibkan  peserta didik  berkomunikasi sehari-hari di lingkungan madrasah dengan  meggunakan  bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab.
Kehadiran  MAN Insan Cendekia  yang memiliki kekhasan dan keunggulan yang kuat diharapkan mampu memadukan kedua sistem pendidikan tersebut, yaitu berorientasi pada sains-teknologi dan ilmu agama Islam (tafaqquh fiddin) yang bertumpu pada tiga peradaban (hadlarah), yaitu Peradaban Teks, Kitab (hadlaratun-nash), Peradaban Ilmu (hadlaratul ilmi) dan Peradaban Filsafat (hadlaratul-falsafah) sangat tepat dilakukan.
MAN Insan Cendekia (MAN IC) adalah model satuan pendidikan jenjangmenengah yang  memadukan Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan pengayaan pada bidang  ilmu pengetahuan dan  teknologi sebagai ciri khas utamanya. Keunggulan MAN Insan Cendekia dibanding madrasah lainnya adalah: Pertama, pengembangan kurikulum dan pembelajaran mengacu kepada standar mutu di atas standar nasional pendidikan  dan berbasis  keunggulan lokal; Kedua, dikelola berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dengan dukungan pendidik dan tenaga kependidikannya memenuhi kualifikasi yang disyaratkan; Ketiga, fasilitas pembelajaran yang tersedia memenuhi persyaratan kesehatan, keselamatan, kenyamanan, dan keamanan; Keempat, peserta didik wajib tinggal di asrama (Asrama Insan Cendekia) yang dikelola secara profesional; Kelima, mewajibkan  peserta didik  berkomunikasi sehari-hari di lingkungan madrasah dengan meggunakan  bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab.
MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah yang beroperasi pada tanggal 18 Juli 2016 hingga saat ini telah berusia lebih kurang 2 bulan setengah, tentunya dala  pelaksanaanya masih banyak kekurangan baik yang berkaitan dengan kondisi tenaga pendidikan dan kependidikan, kondisi siswa yang masih labih, kondisi sarana dan prasarana sekolah yang masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini tentunya membutuhkan kerja keras seluruh steakholder harus lebih intens dan koordinasi dalam mewujudkan Madrasah kita yang lebih baik.
Pada saat ini MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah telah berada di kampus sendiri terhitung tanggal 3 Oktober 2016, walaupun dalam kondisi yang serba kekurangan dengan semangat seluruh guru beserta siswa maka diputuskan untuk pindah ke lokasi MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah. Harapan kepindahan ini akam membawa perubahan bagi civitas akademika MAN IC Bengkulu Tengah sebagai kampus berprestasi, mandiri dan Islami.